Pacaran adalah proses perkenalan antara
dua insan manusia yang biasanya berada
dalam tahap pencarian kecocokan menuju
kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan
pernikahan.
Ada juga yang bilang bahwa pacaran
adalah proses kita menjadi lebih dewasa dimana
kita bisa berbagi pengalaman dan kasih sayang.
Seorang anak mulai mengenal pacaran
ketika mereka mulai memasuki masa puber,
dimana terjadi perubahan pola pikir dari
anak-anak menuju dewasa yang disebabkan
oleh perubahan hormon, yang disertai
dengan berubahnya bentuk fisik si anak tersebut,
biasanya terjadi ketika si anak mulai memasuki
jenjang pendidikan ke SMP.
Pacaran jaman dulu identik sekali dengan
surat-menyurat. Seseorang akan merasa
sangat bahagia ketika mereka mendapat
surat yang diantarkan oleh pak pos untuk
dirinya dari pacar yang dikasihinya.
Seorang lelaki biasanya akan main kerumah
pacarnya untuk sekedar ngobrol berdua,
atau mengajak pergi jalan-jalan mencari
suasana romantis, dan dunia pun serasa milik
mereka berdua.
Tapi seiring berjalannya waktu, dan akibat
kemajuan teknologi yang semakin canggih,
gaya pacaran semacam itu sudah jarang
sekali kita temukan, semisal surat-munyurat
dari seseorang ke pacarnya. Kemajuan
teknologi memang berpengaruh besar
terhadap perubahan jaman, termasuk perubahan
gaya pacaran anak muda jaman sekarang.
Surat-menyurat yang dulu sangat pupuler,
sekarang digantikan oleh perangkat handphone.
Hanya dengan sms atau telepon, seseorang
bisa langsung bertukar kabar dengan pacar
yang berada dilokasi jauh sekalipun, atau
hanya dengan chating lewat internet,
seseorang bisa ngobrol tanpa batas walaupun
hanya lewat tulisan.
Tapi perkembangan teknologi bagaikan
pisau bermata dua, disatu sisi bermanfaat
karena lebih memudahkan mereka dalam
berhubungan, di sisi lain juga bisa berdampak
buruk pada kita. Dengan teknologi yang
sangat canggih itu, dunia serasa kecil.
Bisa dibilang kita bisa menjelajahi dunia
hanya dalam satu waktu, bisa mendapat
informasi di dunia manapun tanpa ada batasnya,
sehingga itu juga bisa mengubah kebiasaan manusia.
Karena pengaruh budaya luar negeri yang
terbilang bebas, kita seolah mengikuti budaya itu.
Gaya pacaran jaman sekarang juga
sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah
mereka mencontoh gaya pacaran
orang luar yang tak mengenal etika.
Ada beberapa pemahaman salah tentang
pacaran anak muda jaman sekarang.
1. Gak punya pacar berarti gak laku.
2. Belum dinamakan pacaran kalau belum
bernah berciuman "mesra".
3. Seorang cewek tidak benar-benar cinta
kalau gak mau diajak "ML" oleh cowoknya.
Pemahaman itu seakan sudah menjadi kiblat bagi
anak muda jaman
sekarang dalam berpacaran.
Banyak sekali kita temui anak sekolah mojok
sepulang sekolah atau anak muda yang pacaran
di tempat umum sambil berciuman mesra,
kadang si cowok sambil meraba-raba tubuh si cewek.
Kadang di tempat umum mereka
merasa risih atau tidak aman dan
nyaman karena tempatnya yang
terlalu terbuka. Ibarat "nggak ada
rotan akar pun jadi", nggak ada
tempat aman buat bermesraan,
diwarnet pun sekarang juga menjadi
tempat aman bagi mereka untuk bermesraan.
Bahkan nggak cuman berciuman, mereka juga
berani melakukan lebih dari itu.
Sekarang banyak sekali perempuan
hamil diluar nikah, dan itupun sudah
dianggap biasa di Indonesia ini yang
notabene adalah negara dengan
budaya timurnya yang terkenal beretika
dan ber-Ketuhanan.
Untuk menjauhkan kita dari gaya pacaran
yang salah tadi, setidaknya kita mesti tahu
batasan-batasan kita dalam berpacaran.
Tidak hanya itu, ada hal-hal yang harus
diperhatikan untuk menjadi seorang pacar yang baik.
1. Lebih takut sama Tuhan dari pada manusia,
jadi siapapun yang mau menjadi pacarmu
akan menghormatimu dan tak
mempermainkanmu.
2. Dorong pacarmu untuk lebih dekat
dengan Tuhan.
3. Sayangi keluarga pacarmu seperti
kamu menyayangi keluargamu sendiri.
4. Dukunglah apa yang dikerjakannya
sepanjang bukan hal yang negatif.
5. Jangan berpikir berapa banyak yang
bisa dia berikan padamu, tapi berpikirlah
berapa banyak yang bisa kuberikan
padanya.(Yang positif tentunya)
Oleh karena itu, sebelum pacaran kita
harus berkomitmen dan berjanji pada diri
sendiri bahwa pacaran itu bukan hanya untuk
main-main atau mengikuti tren, tapi karena
memang kita ingin mengenal pasangan
lebih dalam lagi sebelum melangkah ke jenjang
yang lebih serius yaitu pernikahan
Pacaran adalah proses perkenalan antara
dua insan manusia yang biasanya berada
dalam tahap pencarian kecocokan menuju
kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan
pernikahan.
Ada juga yang bilang bahwa pacaran
adalah proses kita menjadi lebih dewasa dimana
kita bisa berbagi pengalaman dan kasih sayang.
Seorang anak mulai mengenal pacaran
ketika mereka mulai memasuki masa puber,
dimana terjadi perubahan pola pikir dari
anak-anak menuju dewasa yang disebabkan
oleh perubahan hormon, yang disertai
dengan berubahnya bentuk fisik si anak tersebut,
biasanya terjadi ketika si anak mulai memasuki
jenjang pendidikan ke SMP.
Pacaran jaman dulu identik sekali dengan
surat-menyurat. Seseorang akan merasa
sangat bahagia ketika mereka mendapat
surat yang diantarkan oleh pak pos untuk
dirinya dari pacar yang dikasihinya.
Seorang lelaki biasanya akan main kerumah
pacarnya untuk sekedar ngobrol berdua,
atau mengajak pergi jalan-jalan mencari
suasana romantis, dan dunia pun serasa milik
mereka berdua.
Tapi seiring berjalannya waktu, dan akibat
kemajuan teknologi yang semakin canggih,
gaya pacaran semacam itu sudah jarang
sekali kita temukan, semisal surat-munyurat
dari seseorang ke pacarnya. Kemajuan
teknologi memang berpengaruh besar
terhadap perubahan jaman, termasuk perubahan
gaya pacaran anak muda jaman sekarang.
Surat-menyurat yang dulu sangat pupuler,
sekarang digantikan oleh perangkat handphone.
Hanya dengan sms atau telepon, seseorang
bisa langsung bertukar kabar dengan pacar
yang berada dilokasi jauh sekalipun, atau
hanya dengan chating lewat internet,
seseorang bisa ngobrol tanpa batas walaupun
hanya lewat tulisan.
Tapi perkembangan teknologi bagaikan
pisau bermata dua, disatu sisi bermanfaat
karena lebih memudahkan mereka dalam
berhubungan, di sisi lain juga bisa berdampak
buruk pada kita. Dengan teknologi yang
sangat canggih itu, dunia serasa kecil.
Bisa dibilang kita bisa menjelajahi dunia
hanya dalam satu waktu, bisa mendapat
informasi di dunia manapun tanpa ada batasnya,
sehingga itu juga bisa mengubah kebiasaan manusia.
Karena pengaruh budaya luar negeri yang
terbilang bebas, kita seolah mengikuti budaya itu.
Gaya pacaran jaman sekarang juga
sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah
mereka mencontoh gaya pacaran
orang luar yang tak mengenal etika.
Ada beberapa pemahaman salah tentang
pacaran anak muda jaman sekarang.
1. Gak punya pacar berarti gak laku.
2. Belum dinamakan pacaran kalau belum
bernah berciuman "mesra".
3. Seorang cewek tidak benar-benar cinta
kalau gak mau diajak "ML" oleh cowoknya.
Pemahaman itu seakan sudah menjadi kiblat bagi
anak muda jaman
sekarang dalam berpacaran.
Banyak sekali kita temui anak sekolah mojok
sepulang sekolah atau anak muda yang pacaran
di tempat umum sambil berciuman mesra,
kadang si cowok sambil meraba-raba tubuh si cewek.
Kadang di tempat umum mereka
merasa risih atau tidak aman dan
nyaman karena tempatnya yang
terlalu terbuka. Ibarat "nggak ada
rotan akar pun jadi", nggak ada
tempat aman buat bermesraan,
diwarnet pun sekarang juga menjadi
tempat aman bagi mereka untuk bermesraan.
Bahkan nggak cuman berciuman, mereka juga
berani melakukan lebih dari itu.
Sekarang banyak sekali perempuan
hamil diluar nikah, dan itupun sudah
dianggap biasa di Indonesia ini yang
notabene adalah negara dengan
budaya timurnya yang terkenal beretika
dan ber-Ketuhanan.
Untuk menjauhkan kita dari gaya pacaran
yang salah tadi, setidaknya kita mesti tahu
batasan-batasan kita dalam berpacaran.
Tidak hanya itu, ada hal-hal yang harus
diperhatikan untuk menjadi seorang pacar yang baik.
1. Lebih takut sama Tuhan dari pada manusia,
jadi siapapun yang mau menjadi pacarmu
akan menghormatimu dan tak
mempermainkanmu.
2. Dorong pacarmu untuk lebih dekat
dengan Tuhan.
3. Sayangi keluarga pacarmu seperti
kamu menyayangi keluargamu sendiri.
4. Dukunglah apa yang dikerjakannya
sepanjang bukan hal yang negatif.
5. Jangan berpikir berapa banyak yang
bisa dia berikan padamu, tapi berpikirlah
berapa banyak yang bisa kuberikan
padanya.(Yang positif tentunya)
Oleh karena itu, sebelum pacaran kita
harus berkomitmen dan berjanji pada diri
sendiri bahwa pacaran itu bukan hanya untuk
main-main atau mengikuti tren, tapi karena
memang kita ingin mengenal pasangan
lebih dalam lagi sebelum melangkah ke jenjang
yang lebih serius yaitu pernikahan
0 komentar:
Posting Komentar